Halo!đ kali ini kita diberikan studi kasus mengenai online course nih!
Oh iya sebelumnya disclaimer sedikit, studi kasus sebagai bagian dari program Skilvul Kampus Merdeka UI/UX Design Batch 3â2022 yaa!
Studi kasusnya ialah terdapat permasalahan pada sebuah perusahaan X yang bergerak di bidang edutech yang sedang melakukan perombakan besar-besaran pada platform edukasinya yang meliputi tampilan dan struktur sistem. Perusahaan X merupakan pemilik platform edukasi yang memberikan berbagai macam kursus online untuk menyiapkan talenta-talenta digital di Indonesia dengan menyediakan kursus di bidang Programming, Digital Marketing, UI/UX Design, Product Management, dan masih banyak lagi. Akan tetapi, perusahaan X mengalami penurunan revenue sejak 1 tahun lalu dan tim riset telah melakukan riset kecil dimana hasilnya sebagai berikut.
- User tidak senang dengan tampilan
- Platformnya rumit untuk digunakan
- Loading yang sangat lama
- Susah mencari motivasi untuk belajar
Dengan hasil riset ini, Perusahaan X ingin merombak total platformnya dengan tujuan untuk lebih menjadi user friendly dengan tampilan yang menarik dan dapat meningkatkan motivasi belajar ketika menggunakan platformnya.
Dimana target penggunanya:
- Umur : 18â55 tahun
- Profesi : Karyawan/karyawati
- Bahasa : Indonesia
- Level ekonomi : Menengah ke atas
Berdasarkan permasalahan yang dialami oleh Perusahaan X, sehingga dibuatlah desain UI/UX untuk platform Learning Management System dengan target user seperti di atas dengan nama aplikasi Lessonse
- Tema : Learning Management System (Online Course)
- Platform : Mobile Application
- Cakupan Proses Bisnis :
- Pendaftaran Akun
- Login
- Home
- Detail Kursus
- Transaksi Pembelian
- Proses Pembelajaran
- Menyelesaikan tugas studi independen Skilvul Kampus Merdeka UI/UX Design Batch 3â2022
- Memahami dan mengaplikasikan framework desain thinking dalam pembelajaran UI/UX
- Mempermudah pengguna untuk belajar di platform serta menambah motivasi user untuk belajar secara online
Sebagai UX Designer yang berkolaborasi dengan 3 anggota tim, Bulan C., Haalhabsy dan Alif Muhammad Shiddiq dengan mentor kak Syahdan Edy Murad. Dalam tim ini, tanggung jawab saya adalah
- Mencari referensi baik aplikasi kompetitor maupun artikel/makalah dari ieee pada tahap empathize
- Menyusun pain point dan how might we pada tahap ideate
- Pada tahap solution, menyusun solusi untuk aplikasi Lessonse
- Membuat design untuk frame proses pembelajaran hingga latihan, transaksi dan review pada tahap prototyping
- Mencari responden dengan kriteria sudah pernah mengikuti online course
- Penanya pada saat interview responden 1
- Notulen pada saat interview responden 2
Dalam kasus ini kami memilih menggunakan Design Thinking sebagai pendekatan design process yang kami lakukan karena penyelesaian yang terstruktur, misalkan pada solution idea dari banyak ide solusi dari kami, kemudian dilakukan diskusi kembali untuk memilih solusi yang kami anggap tepat.
1 â Empathize
Tahap Empatize ini bertujuan untuk membantu designer dalam mencari tahu pandangan dan kebutuhan dari target user dengan research sebelum mendefinisikan problem statement dan melakukan ideation.
Di tahap ini dilakukan Secondary research berdasarkan referensi baik jurnal, aplikasi atau artikel yang sesuai dengan study kasus yakni online course, kemudian dibedah per-referensinya menjadi deksripsi singkat, tipe atau jenis data dan hasil riset. Dimana hasil riset ini didetailkan berupa introduction dan strength serta weakness aplikasi kompetitor yang didapatkan dari review pengguna aplikasi tersebut. Seperti pada aplikasi kompetitor Udemy
Dan pada secondary research, aplikasi Udemy, edX, Binar, SkillAcademy by Ruangguru dan Coursera sebagai aplikasi kompetitor. Untuk artikel dan makalah diantaranya Innovative approach of distance learning in the form of online courses, Construction of Internet Innovative Design Course System with Digital Media Characteristics mengambil dari ieee, untuk referensi case bersumber pada 4 Tricks to Make Load Times Feel Faster dari medium.com, untuk data Analitik bersumber dari Conference: CTE 2021: 9th Workshop on Cloud Technologies in Education dari researchgate.net.
2 â Define
Pada tahap ini dilakukan brainstorming kelompok. Dari hasil riset di tahap empathize, selanjutnya menentukan pain point. Disini setiap anggota kelompok menentukan pain poin atau permasalahan user sesuai dengan research yang sudah masing-masing dari kelompok jalani. Untuk hasil pain point untuk aplikasi Lessonse adalah
Selanjutnya penyusunan How-Might We dimana HMW ini merupakan objektif atau tujuan yang ingin dicapai pada aplikasi Lessonse ini. Setelah menyusun pain point kami membuat how-might we yang selanjutnya kami diskusikan hingga mendapatkan objektif atau tujuan pada aplikasi ini yaitu
3 â Ideate
Setelah selesai pada tahap define, sudah menyusun pain point dan mendapatkan how might we, selanjutnya pada tahap ini membuat Solution Idea untuk mencapai objektif. Sama seperti tahap sebelumnya masing-masing dari kami menyusun terlebih dahulu solusinya, kemudian kami diskusikan untuk mendapatkan solusi yang sesuai untuk mencapai tujuan. Solution idea diantaranya
Dari ke 32 solusi diatas, kemudian disusun pada affinity diagram yang mana solusi tersebut dikelompokkan ke dalam beberapa grup dengan pengelompokan berdasarkan
Setelah dilakukan pengelompokan pada affinity diagram, selanjutnya dikelompokkan kembali pada prioritization idea. Disini terbagi menjadi 4 bagian, yakni yes, do it now, do next, do later dan do last. Pada bagian yes, do it now terdapat beberapa solusi. Dimana solusi-solusi ini yang digunakan sebagai MVP untuk mencapai tujuan pada aplikasi Lessonse, solusi tersebut diantaranya
4 â Prototyping
Di tahap ini setelah solusi pada tahap ideate sudah ditentukan, kemudian menyusun prototypenya. Dimulai dari pembuatan lo-fidelity
Lalu pembuatan design system yang menentukan warna dan kami memilih warna biru dengan #3C50FF, typography dengan font Inter, button dan membuat komponen untuk UI nya.
Kemudian penyusunan high-fidelity. Terdapat 6 alur, diantaranya
- Alur pendaftaran & login
- Home, search kursus dan filter
- List Kursus dan detail kursus
- Transaksi kursus
- Proses pembelajaran beserta chat dengan mentor hingga latihan
- Gol harian dan mingguan
Dan prototype dapat diakses melalui
5 â Testing
Pada tahap ini dilakukan testing kepada responden, dengan kriteria tambahan responden adalah
- Belum pernah dan sudah pernah melakukan pembelajaran online
- Memiliki tingkat pemahaman teknologi yang baik
- Dapat mengoperasikan mobile
Di sesi ini terdapat 2 responden yang kami wawancara dengan metode In-Depth-Interview,
- Responden 1: belum pernah mengikuti online course dimana interview yang dilaksanakan pada hari Rabu, 05 Oktober 2022 dengan responden
- Nama : Responden 1
- Usia : 24 tahun
- Pekerjaan : distributor sayur dan buah
- Domisili : Bali.
2. Responden 2: sudah pernah mengikuti online course dimana interview yang dilaksanakan pada hari Kamis, 06 Oktober 2022 dengan responden
- Nama : responden 2
- Usia : 27 tahun
- Pekerjaan : distributor cargo tech product researcher
- Domisili : Jakarta.
Alur pada sesi ini, di awal kami menanyakan pertanyaan yang sudah dibuat di stimulus, dengan list pertanyaan sebagai berikut
- Menurut responden, seberapa penting meningkatkan skill? Mengapa?
- Media pembelajaran apa yang sering digunakan? Buku, kursus online/offline, dll?
- Apakah responden pernah mengikuti pembelajaran online di luar jam kantor?
- Jika iya, dimana dan sudah berapa lama responden melakukan pembelajaran tersebut? Serta berapa lama waktu yang dihabiskan biasanya untuk melakukan satu kali kursus/pembelajaran?
- Jika tidak, mengapa? Dan kenapa tidak mencoba pembelajaran online?
4. Bidang apa yang sedang/pernah dipelajari?
5. Bagaimana ulasan/pengalaman responden mengenai pembelajaran yang sedang/pernah dipelajari?
Dari kedua responden menyatakan bahwa meningkatkan skill sangatlah penting, yang berguna baik untuk menunjang pekerjaan atau menambah ilmu untuk sehari-hari. Seperti contohnya pada responden 2, sebagai seorang product researcher harus mampu bekerja sama dengan pekerjaan lain seperti PM atau product designer. Sehingga skill PM atau product designer setidaknya ia pelajari juga. Untuk media pembelajaran yang sering digunakan responden 1 lebih banyak melalui youtube atau buku. Sedangkan responden 2 biasanya melalui online course atau artikel. Dari responden yang sudah pernah mengikuti online course, bidang yang ia ikuti berhubungan dengan pekerjaannya saat ini. Sebagai product researcher, bidang yang pernag diikuti adalah UX researcher, product design, software product management. Responden 1 belum pernah mengikuti online course, karena belum pernah berfikir untuk mencoba aplikasi online course.
Kemudian berlanjut ke task yang sudah kami susun, diantaranya terdapat 5 task untuk testing. Disini responden menjalankan prototype dengan task berupa
- Task 1 : pendaftaran dan login
Dari task 1, untuk hasil testing responden 1 dan responden2 ialah dari sisi desain sudah baik, informasi sudah sesuai, untuk masukannya akan lebih baik jika ditambahkan login melalui gmail agar lebih mudah. Untuk tingkat kemudahan dari skala 1â7 reponden 1 memberikan nilai 6, responden 2 memberikan nilai 4 pada task ini dikarenakan kurang kesesuaian saat salah password. Berikut untuk hasil observasi task 1
2. Task 2 : pencarian kursus
Dari task 2, untuk hasil testing responden 1 dan responden2 ialah dari sisi desain sudah bagus. Untuk kelengkapan informasinya juga sudah baik, namun alangkah lebih baiknya jika pilihan pada filter dan urutkan lebih banyak lagi serta filter harga diperbaiki. Dan reponden 1 memberikan nilai 7 , responden 2 memberikan nilai 6 pada task ini untuk tingkat kemudahan dari skala 1â7. Untuk hasil observasi sebagai berikut
3. Task 3 : memilih salah satu kursus dan membeli hingga transaksi berhasil
Dari task 3, untuk hasil testing responden 1 dan responden2 ialah dari sisi tampilan sudah baik, namun pada detail kursus perlu ditambah untuk lebih menjual kursunya. Untuk kelengkapan informasinya juga sudah baik, namun alangkah lebih baiknya jika ditambah durasi kursusnya dan diperbanyak lagi metode pembayaran. Untuk tingkat kemudahan dari skala 1â7 reponden 1 memberikan nilai 7, responden 2 memberikan nilai 5 pada task ini dikarenakan detail kursus masih kurang menjual dan metode pembayaran masih belum berfungsi semua. Berikut untuk hasil observasi task 3
4. Task 4 : masuk ke halaman kursus yang sudah dibeli dan mengikuti pembelajaran
Dari task 4, untuk hasil testing responden 1 dan responden2 ialah dari sisi tampilan sudah baik, ikon chat dengan mentor diperbaiki agar lebih terlihat user. Untuk kelengkapan informasinya juga sudah baik, namun alangkah lebih baiknya jika ditambah peraturan untuk latihannya serta fitur diksusi dengan teman sekelas. Untuk tingkat kemudahan dari skala 1â7 reponden 1 memberikan nilai 7, responden 2 memberikan nilai 5 pada task ini dikarenakan tidak ada peraturan untuk latihan dan kurang terbuka interaksi atau peserta terkesan pasif. Berikut untuk hasil observasi task 4
5. Task 5 : Mengecek gol harian dan gol mingguan
Dari task 5, untuk hasil testing responden 1 dan responden2 ialah dari sisi tampilan sudah baik. Untuk kelengkapan informasinya juga sudah baik, lebih lengkap lagi jika ditambah gol bulanan, fitur reminder yang terhubung dengan fitur gol. Dan kedua reponden memberikan nilai 7 pada task ini untuk tingkat kemudahan dari skala 1â7. Untuk hasil observasi sebagai berikut
- Setelah menjawab pertanyaan yang ada pada list question dan mengerjakan task, kemudian responden memberikan penilaian secara keseluruhan. Responden yang belum pernah mengikuti online course memberikan penilaian sebagai berikut
- Dan responden yang sudah pernah mengikuti online course memberikan penilaian secara keseluruhan sebagai berikut
Read the full article here