Find and recruit interview participants

Berempati dengan user sih emang penting banget karena ini fundamental dari sebuah product untuk menciptakan user experience yang sangat luar biasa. Untuk berempati dengan user and understand pain point dari mereka, UX Designer harus conducting interview dengan orang-orang nyata yang mungkin menggunakan product yang akan di rancang.

Participant yang di pilih untuk studi penelitian harus didasari sama research goals dan target user product yang sedang di rancang. Cara terbaik untuk lu memeriksa apakah calon participant memenuhi karakteristik study yang diinginkan dan mewakili beragam background adalah dengan mengirimkan screening survey. Screening survey sendiri adalah daftar pertanyaan terperinci yang membantu researcher menentukan apakah calon participant memenuhi persyaratan research study. Screening participants seringkali membutuhkan pengumpulan demografi, yang merupakan karakteristik group atau individu. Demografi yang mungkin di tanyakan dalam sscreening survey meliputi:

  • Usia
  • Lokasi geografis
  • Jabatan atau industri
  • Jenis kelamin
Photo by Aleks Dorohovich on Unsplash

Penting banget untuk lu ketahui bahwa mengajukan pertanyaan demografis dapat menjadi ruang yang sensitif dan menantang untuk dinavigasi. Perhatikan pertanyaan yang coba lu ajukan dalam screening survey dan cara lu nanyain ke calon participant tersebut. Frame questions dengan cara yang sopan dan inklusif, dan buat pertanyaan opsional jika mereka bertanya tentang data demografi. Lu mungkin ingin nyoba untuk mengawali pertanyaan demografis dengan penjelasan singkat tentang mengapa pertanyaan itu diajukan sama user lu. Contoh nih yee, “Dalam semangat desain inklusif, kami mengajukan pertanyaan ini untuk memastikan bahwa kami menjangkau berbagai kelompok orang.”

Conducting interview participant dengan background, perspektif, dan kemampuan yang beragam sangat penting untuk memastikan bahwa design lu dapat diakses dan juga adil. Saat lu mulai memikirkan untuk siapa lu ngedesign, usahakan untuk membentuk sampel yang representatif. Sampel yang representatif adalah bagian dari populasi target yang berusaha untuk secara akurat mencerminkan karakteristik kelompok yang lebih besar.

Participant dalam sampel yang representatif harus mencakup user group yang biasanya kurang terwakili dalam penelitian sebelumnya. Kurangnya keterwakilan ini seringkali merupakan akibat dari bias karena usia, ras, jenis kelamin, atau kemampuan. Dan pada akhirnya, penelitian yang lu lakukan akan membantu lu menciptakan experience yang luar biasa bagi all user.

Membuat sampel yang representatif sering kali membutuhkan waktu, uang, dan sumber daya tambahan yang mungkin gak dapat lu akses saat ini.

Bagaimana dan di mana lu dapat nemuin study participant tergantung sama perusahaan tempat lu bekerja, type product yang di rancang, limit untuk research, project budget, dan aksesibilitas target user. Berdasarkan rincian proyek ini, lu dapat memilih nih dari berbagai cara untuk menemukan research participants.

  • Personal network. As a UX Designer, Personal networking lu adalah cara yang bagus banget untuk menemukan orang yang akan lu interview. Coba pikirin deh tentang familiy, tfriend, or kolega yang sesuai dengan demografi target user yang lu rancang.
Photo by Antenna on Unsplash
  • Online. Atau gak, kalo lu sedang membuat desain untuk perusahaan imajiner atau bisnis yang baru didirikan, cara termudah untuk ngerekrut participant untuk study lu adalah online. lu dapat menggunakan sosial media lu sendiri untuk nemuin research participant. Atau, ada juga situs web yang dibuat khusus untuk terhubung dengan research participant, seperti UserTesting dan User Interviews . Lu juga dapat nemuin group online yang memiliki user dengan karakteristik demografis yang ingin lu interview. Contoh ni ye, kalo lu ngedesign aplikasi untuk orang bersepeda, mungkin lu nemuin group online tentang komunitas bersepeda. Sebelum lu ngeposting di komunitas online, coba pastiin untuk memeriksa rules dari sebuah group tersebut, atau bisa juga untuk meminta izin ke admin meminta research participant.
Photo by Leon Seibert on Unsplash
  • Existing user base. Kalau lu ngelakuin research dan ngebuat design untuk organisasi dengan user base yang ada. lu mungkin dapat nge-rekrut participant dari group koneksi yang udah mapan tersebut. Merekrut dari user base yang ada cukup umum di industry UX Design.
Photo by William White on Unsplash
  • Hallway testing. Kalo nge-rekrut participant secara online bukan pilihan lu, cara yang kurang formal untuk ngerekrut study participant lu dengan bertanya langsung ke orang orang. use a recruiting method yang dikenal sebagai Hallway testing, yang artinya ya meminta orang yang lagi lewat di hallway untuk nyobain product yang lu dirancang. Coba untuk memposisikan diri lu di lokasi yang kemungkinan besar akan nemuin your product’s target audience, like a taman, coffeshop. Hallway testing bisa menjadi efektif kalo lu ngerekrut sejumlah kecil dari participant, kalau lu memiliki limit waktu, atau kalau lu ingin conducting research secara free. Namun, nemuin participant dengan cara ini beresiko sih, karena orang yang anda collect feedbacknya maybe gak memiliki semua karakteristik user potential your product.
Photo by Priscilla Du Preez on Unsplash
  • Third-party recruiting agencies. Beberapa organisasi memiliki anggaran untuk menyewa agen perekrutan penelitian pihak ketiga. Agen perekrutan berguna karena mereka menghemat waktu lu dan sering kali dapat menjangkau user yang beragam.
Photo by KOBU Agency on Unsplash

Read the full article here

Total
0
Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published.

Prev
UX Writing and Content Design Interviews: Ultimate Guide –

UX Writing and Content Design Interviews: Ultimate Guide –

Table of Contents Hide UX writing interview process roadmapFinding UX writing

Next
UX Writing Weekly #204 – UX WRITING HUB

UX Writing Weekly #204 – UX WRITING HUB

Table of Contents Hide WHAT’S INSIDE ✍️ARTICLES 🗞MICROCOPY BITE 💬UPSKILL: LIVE

You May Also Like